Kejadian seperti ini, menurut Dr Laura De Giorgio, PhD, ahli hipnoterapi dan praktisi di bidang Neuro-Linguistic Programming,
menggambarkan pola yang terjadi di alam semesta dan kehidupan ini. Sama
seperti getaran rasa senang yang kita rasakan ketika melihat
kebahagiaan di wajah orang yang menerima pemberian kita, maka ketika
Anda merasakan syukur yang mendalam, maka Anda mulai melepaskan getaran
(vibrasi) yang luar biasa, yang akan menarik lebih banyak “hadiah” lain
untuk diri Anda.
Erbe
Sentanu, pendiri Katahati Institut pun meyakini hal itu. ”Rasa syukur
itu membawa kenikmatan yang terasa di dalam hati, menyebar ke seluruh
tubuh, dan akhirnya mempengaruhi hormon, gelombang, dan energi yang ada
di tubuh kita. Selain menyehatkan, efeknya juga menarik hal-hal positif
di sekitar kita,” ujar Mas Nunu, panggilan akrabnya.
Efek
balik dari bersyukur ini bisa dirasakan segera setelah kita bersyukur,
tapi bisa juga dalam waktu yang agak lama. Setelah bisa mensyukuri
suatu masalah yang menimpa Anda, misalnya, efek balik yang segera akan
terasa adalah masalah itu jadi terasa lebih ringan, tak serumit yang
kita bayangkan sebelumnya. ”Tapi kalau pembuktian efek bersyukur yang
kita harapkan adalah hal yang lebih besar dan ”ajaib”, mungkin
dibutuhkan waktu yang lebih lama,” kata Mas Nunu menerangkan.
Efek
positif dari bersyukur ini juga telah diteliti oleh Dr Michael
McCollough dari Southern Methodist University, Dallas, Texas, dan Dr
Robert Emmon dari University of California. Dalam penelitian ini
McCollough dan Emmon membagi subjek penelitian menjadi tiga kelompok.
Kelompok pertama diminta untuk menuliskan peristiwa yang terjadi
sepanjang hari dalam sebuah buku harian, kelompok kedua diminta untuk
mencatat pengalaman yang tidak menyenangkan sepanjang hari, sementara
kelompok terakhir diminta untuk membuat daftar hal-hal yang mereka
sukai yang membuat mereka bersyukur sepanjang hari.
Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa orang yang setiap hari melatih diri
untuk bersyukur menunjukkan peningkatan antusiasme, optimisme, energi,
dan juga kemantapan dalam menentukan tujuan hidup. Bahkan, kelompok ini
juga mengalami penurunan tingkat stres dan depresi, juga lebih ringan
tangan.
Kedua
peneliti itu juga mencatat bahwa sikap bersyukur ternyata juga
menyebabkan terjadinya siklus perlakuan baik pada orang-orang tersebut
karena bersyukur akan mencetuskan sikap yang sama pada orang lain. (N)
Penulis : Veronica Sri utami
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !